Minggu, 21 Oktober 2012

berita

Kartu sekolah Gratis Diluncurkan

Semper Barat, Wartapublik.net
Peluncuran kartu sekolah Gratis 12 tahun di Jakarta diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta H. Fauzi Bowo kepada pelajar yang dipusatkan SMKN 13 Jakarta, Rawa Belong, Jakarta Barat.
Peluncuran kartu gratis wajib belajar 12 tahun sekaligus sebagai kartu pelajar tersebut  juga dilaksanakan di lakukan serentak di lima wilayah dan Kepulauan Seribu  yang dipusatkan di tujuh sekolah wilayah DKI Jakarta, yaitu SMAN 10 di Jakarta Pusat, SMAN 102 di  Jakarta Timur, SMK 61 di Kepulauan Seribu, SMAN 6 di Jakarta Selatan, SD 05 Pagi Kelapa Gading di Kota Administrasi Jakarta Utara, SMA 75 di Jakarta Utara, serta SMP 193 Cakung di wilayah  Jakarta Timur.
 
Gubernur dalam sambutanya mengatakan, dengan menggunakan teknologi teleconverence, di SMKN 13 Jakarta, Rawa Belong, Jakarta Pusat, berharap agar para siswa dapat meningkatkan kemajuan dan keberhasilan pendidikan perlu didukung semua pihak dari stake holder, kalangan pendidikan, serta seluruh  lapisan masyarakat.
 
"Pengalokasian ini digunakan untuk meningkatkan pendidikan, pembangunan sarana  pra sarana, dan pendidikan guru," kata Fauzi Bowo.
 
Dalam laporannya Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudhi Mulyanto,  emelalui telekonferen,mengatakan pendidikan yang sebaik mungkin dan sekolah wajib belajar 12 tahun gratis mulai dari SD, SMP, dan SMA/K,dan Aliyah ” ujarnya di SMAN 75, Jalan Tipar Cakung, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing  Kota Administrasi Jakarta Utara.
 
Sementara itu Walikota Jakarta Utara, H. Bambang Sugiyono, di SMAN 75 Jakarta, menyatakan kartu gratis sekolah ini telah dicanangkan hari ini dalam dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
 
Walikota juga mengatakan Program Wajib Belajar bukanlah program dadakan, tetapi masuk jangka menengah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebelumnya wajib belajar sudah dilakukan untuk sekolah SD dan SMP .
 
Biaya operasional pendidikan (BOP)  menurut Ka Sudin Dikmen Jakarta Utara  Andri Kunarso mengatakan  untuk setiap siswa SMA sebesar Rp 400 ribu / bulan sedangkan , untuk SMK antara Rp 400 ribu hingga Rp.600 ribu . Jumlah Siswa SMA  13.135 dan SMK berjumlah 5.361 ditambah dengan Aliyah  jumlah seluruhnya sekitar 20.000.
Rizal siswa SMA 73 Kodamar Kelapa Gading bersyukur yang biasanya setiap bulan membayar iuran sekolah Rp 205 ribu dan uang iuran osis Rp 180 ribu setahun, sekarang sekolah gratis.
 
Orang tua murid , Pak Tara di SMAN 75  berterima kasih dan  bersyukur anaknya bisa sekolah dengan biaya gratis ujarnya, saat telewicara dengan Gubernur Fauzi Bowo.
 
Dalam kesempatan itu , Walikota juga menghimbau agar setiap sekolah memasang spanduk wajib belajar 12 tahun, agar masyarakat mengetahui program ini, selain itu Lurah dan camat serta para tokoh masyarakat bisa menginformasikan tentang wajar 12 tahun. (Aloy/Riska/ Novi)

Selasa, 31 Juli 2012

berita


Dana KJK Digulirkan Lagi Untuk Usaha Kecil di Sukapura

Sukapura, Wartapublik.net
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggulirkan dana bergulir Modal Usaha kepada 10 warga Kelurahan Sukapura kecamatan Cilincing, kepada Koperasi Jasa Keuangan (KJK).
 
Wakil Walikota Jakarta Utara, Natsir Sabara, saat penyerahan dana bergulir KJK di Lapangan Kel. Sukapura, Cilincing Jakarta Utara, Selasa (31/7) pagi. Mengatakan dana bergulir ini  diharapkan  mampu mendorong usaha warga yang telah ada.
 
Dana yang diserahkan kepada 10 orang warga salah satu penerimanya adalah Al-Fatah sebesar Rp. 3.juta untuk pengembangan usaha Konveksi, dan Ibu Sarmini Rp.4juta untuk pengembangan usaha sembako/warung, ujarnya.
 
Ny. Sarmini merasa bersyuklur atas antuan dana yang dibesikan sebagai tambahan modal usaha, sehingga kebutuhan usahanya bisa lebih lengkap, tambahnya lagi.
 
“Saya berharap dengan adanya dana KJK disetiap kelurahan mampu menumbuh kembangkan ekonomi warga sehingga dapat mendongkrak kesejahteraan warga kelurahan Sukapura, “ ujar H. Safri Syarif selaku ketua KJK yang didampingi Adih manajer KJK PEMK Sukapura.
 
Adih manajer KJK PEMK Sukapura menambahkan, pemberian dana bergulir untuk 10 orang akan digunakan sebagai tambahan modal usaha nasi goreng,  sembako/ kelontong, pakaian , konfeksi , mudah mudahan usaha mereka bisa lebih berkembang , tentunya terus dipantau agar jangan saampai terkendala dalam mengembangkan usaha.
 
Sementara itu kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMKP) DKI Jakarta, Ratnaningsih menambahkan dana yang digulirkan sebesar 36 juta kepada 10 orang warga Kel. Sukapura. Untuk digunakan para pemanfaat sebagai pengembangan usaha mikro masyarakat.(Novi/Riska/Bst)

berita


Pasar Murah Menjelang Idul Fitri Di Sukapura Jakarta Utara

Sukapura, Wartapublik.net
Jakarta menyambut menjelangnya Hari Raya Idul Fitri, Suku Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Jakarta Utara menggelar pasar murah yang di selenggarakan di Lapangan RW 007 Komplek Bea Cukai Kel. Sukapura Kec. Cilincing Jakarta Utara, Selasa (31/7).

Berbagai barang yang di jual di pasar murah seperti, sembako, makanan minuman, pakaian,dan produk UMKM lainnya.

Kegiatan pasar murah ini di buka  oleh Wakil WaliKota Jakarta Utara  Natsir Sabara ditandai dengan pemukulan rebana biang, kemudian melakukan peninjauan ke lokasi pasar murah .

Pasar murah menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah dibawah harga pasar. Natsir Sabara menyebutkan, pelaksanaan pasar murah bertujuan membantu penyediaan kebutuhan pokok kepada warga setempat menjelang Idul Fitri. Harganya didiskon 20%-30% dari harga pasaran.

Pelaksanaan pasar murah yang di adakan setiap tahun ini, baru pertama kalinya di adakan di Jakarta Utara selama dua hari dimulai dari tanggal 31 Juli sampai 1 Agustus 2012. Beberapa stand di gelar di lapangan.

Warga setempat  dibekali kupon berwarna kuning untuk membeli sembako pada hari ini, dan keesokan harinya di bekali kupon berwarna biru. Kupon  untuk belanja di pasar murah ini sangat terbatas, hanya di sediakan 5000 kupon saja.

Stand – stand diisi oleh beberapa pedagang yang terkumpul oleh Aprindo seperti Carrefour,Alfamart, dan Lottemart, Hypermart, Indomaret begitupun beras juga disediakan dari Bulog Jakarta.

Selain sembako yang dijual dari harga Rp.40 ribu menjadi Rp.20 ribu, minyak seharga Rp.9.500, dimana harga pasarannya Rp.12.500.  Beras sebanyak 5 liter dijual seharga Rp 35 ribu.

Tak ketinggalan kebutuhan perlengkapan kebutuhan rumah tangga seperti makanan dan kueh kering, sirop dan pakaian juga tersedia di pasar murah yang diselenggarakan oleh  Sudin Koperasi dan UKMK Jakarta Utara.

Sementara Ka Dinas Koperasi dan UKMK DKI Jakarta  Ratna Ningsih yang didampingi Ka Sudin Koperasi dan UMKM Almon  mengatakan kegiatan seperti ini akan digelar di lima wilayah guna memberikan kemudahan kepada mereka yang akan merayakan lebaran, pungkasnya.(Riska & Novi/Bst) 

Rabu, 23 Mei 2012

artikel kehidupan malam


Menelusuri Kehidupan Remang Di Jakarta
Jakarta sudah menjelang malam, dimana terlihat jalanan masih begitu ramai dengan kendaraan berlalu lalang di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tepatnya di pinggir sepanjang jalan raya itu, terlihat begitu banyak motor-motor memasuki kafe remang-remang yang tampaknya dari luar sedikit kumuh karena bangunannya seperti bekas toko bertingkat.
Terlihat sejumlah wanita-wanita dar kalangan remaja hingga yang sudah agak dewasa berada di pinggir sepanjang deretan kafe remang-remang itu. Wanita-wanita yang berpakaian sexi dan berdandan mencolok itu sedang mengobrol dengan beberapa pria, tidak lama kemudian pria-pria hidung belang tersebut masuk ke dalam kafe dengan wanita yang mengbrl bersamanya tadi.
Kemudian tampaklah beberapa motor yang sedang di parkir di depan halaman kafe tersebut, di parkiran itu tidak terlihat satupun mobil yang terparkir karena tempanya yang tidak begitu besar. “kalau ada pengunjung yang membawa mobil, mobilnya ditaro di depan sini saja, aman, ga akan hilang,” ujar salah seorang penjaga berparas seperti orang Ambon.
Suasana kafe remang-remang ini sudah mulai terasa di depan parkiran karena jaraknya sangatlah dekat, suara-suara alunan musik sudah sangat begitu kencang terdengar, dari musik Dangdut remix, house musik, hingga suara orang sedang tertawa kencang. Semua suara tersebut saling beradu kencang satu sama lain.
Minggu (15/04) malam, kafe remang-remang ini terlihat begitu ramai. Dari luar kafe-kafe ini terlihat sangat kecil namun bertingkat dua, tetapi di dalamnya sangatlah luas. Ketika memasuki ke dalam kafenya, terlihatlah banyak orang, ada pria dan wanita yang sedang asyik berjoget mengikuti alunan musik, ada  yang duduk di sofa sambil minum minuman bir dan ditemani wanita, dan ada juga pria-pria yang duduk sekedar minum bir, mengobrol, dan tertawa.
Di sepanjang deretan kafe remang-remang ini ada pula yang tidak menyediakan Pekerja seks komersial (PSK). Kafe yang menyediakan wanita ditandainya dnegan para PSK yg berdiri menarik pelanggan di depan kafenya. Sedangkan kafe yang tidak menyediakan wanita, di depan kafenya hanya ada penjaganya agar tidak ada wanita yang berdiri di depan kafe tersebut.
“Disini kalau kafenya tidak menyediakan wanita biasanya sepi mba,” ujar Ani seorang mucikari atau biasa disebut Mami. Ani yang berasal dari Jember, Jawa Timur mengaku memiliki 8 anak buah atau (PSK) yang berasal dari daerahnya tersebut.
“Dulunya sebelum kafe ini ada, ini bangunan-bangunan kosong yang dulunya bekas Pasar Koja Lama yang dipindahkan oleh pemerintah karena daerah ini utuk Pelabuhan Petikemas. Setelah di pindahkan, bangunan ini sempat di kosongkan begitu saja, lalu di sewakan oleh pemiliknya,” lanjut Ani.
Beberapa dari kafe-kafe ini merupakan pindahan dari Keramat Tunggak, sebelum Keramat Tunggak di bongkar, kafe-kafe ini tidak ada dan masih berupa bangunan kosong yang belum berpenghuni. Setelah Keramat tunggak di bongkar, barulah beberapa mucikari Kramat tunggak menyewa bangunan ini lalu dijadikannya kafe yang buka nya dari pukul 20.00 sesudah Isya sampai sebelum Shubuh. Kafe ini tidak seperti Keramat tunggak yang buka selama 24 jam penuh, pagi, siang, malam.
Kafe remang-remang ini sering di lakukan razia oleh para aparat, tetapi razia yang di lakukan hanyalah razia narkoba. Razia yang dilakukan oleh aparat ini secara sidak atu tiba-tiba. “kafe-kafe disini juga banyak yang dijaga oleh para aparat mba, jadi razianya hanya sekedar razia narkoba saja,” ujar Ani
“Tarif PSK untuk melakukan check in sebesar Rp. 200.000, itu sudah termasuk bayar kamarnya, biasanya juga sih anak buah saya juga dapet uang tip dari tamunya,” imbuhnya seraya beranjak ingin menemui pelanggannya yang baru saja datang.
Menurut salah satu penjaga kafe tersebut, kafe remang-remang disisni juga akan di bongkar oleh pemerintah untuk pelebaran jalan Pelabuhan Petikemas, namun belum tahu pastinya kapan akan di bongkarnya.  Entah akan pindah kemana lagi tempat lokalisasi daerah Jakarta Utara ini jika kafe remang-remang ini benar akan di bongkar.
Malam sudah semakin larut, namun orang-orang yang berada dalam kafe remang-remang ini masih bersenang-senang seolah tidak kehabisan waktunya.

Sabtu, 24 Maret 2012

Artikel

Kisah Kehidupan Anak Jalanan Ibu Kota

Anak jalanan adalah segelintir anak-anak yang kurang beruntung dalam hidup ini. Anak jalanan yang harus bekerja demi sesuap nasi di saat anak-anak lainnya yang lebih beruntung dari mereka sedang belajar di bangku sekolah dan bermain. Anak-anak yang kurang beruntung karena harus beratapkan langit disaat anak lainnya sedang tidur di rumah dan tempat yang begitu nyaman. Anak-anak yang harus mengenakan baju compang camping seadanya karena mereka tidak punya banyak pakaian. Mereka sangat begitu mudah kita jumpai di berbagai pelosok ibu kota ini, seperti di halte, terminal, dan kolong jembatan, sebagian anak jalanan  memanfaatkan tempat-tempat tersebut untuk berteduh.
Keseharian mereka di jalanan biasanya melakukan hal-hal yang tujuannya untuk mendapatkan uang untuk membeli makan. Anak jalanan bukanlah sebagai profesi, jika ada pilihan lain mungkin saja bukan semua ini yang mereka harapkan dan inginkan di dalam hidupnya. Kegiatan anak jalanan ini adalah mengamen, meminta-minta, mengumpulkan gelas atau botol plastik untuk dijual dan mendapatkan uang. Dari kegiatan keseharian mereka tersebut tidak banyak uang yang mereka dapatkan, mungkin uang yang mereka dapatkan hanya untuk membeli makanan saja.
Betapa bersyukurnya anak-anak yang lebih beruntung dari mereka, memiliki keluarga, memiliki tempat yang nyaman untuk berteduh, mengenyam bangku pendidikan, dan bisa bermain tanpa harus memikirkan bagaimana susahnya mendapatkan uang untuk sesuap nasi.