Proposal Skripsi
Analisis Framing Berita
Tentang
Kasus
Hambalang “Anas Urbaningrum” Pada Rubrik Media Online
TintaMerahNews.Com Periode Februari 2013
Di Susun oleh :
Rizska Hamalis
2009371650022
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2013
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Laju
arus Globalisasi memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dengan mudah.
Informasi bisa didapat dimanapun dan kapanpun. Tidak ada satupun informasi yang
luput dari pandangan dan jangkauan kita.
Arus
Globalisasi juga dapat dirasakan setelah berkembangnya era reformasi dan
runtuhnya era orde baru. Era Reformasi membawa pengaruh yang sangat besar bagi
sistem komunikasi negara Indonesia, hal ini di tandai dengan munculnya berbagai
bentuk media massa. Media massa dapat di bagi menjadi dua yaitu media massa
cetak, dan media massa elektronik. Media massa elektronik adalah sebuah media
yang dalam penyampaian informasinya disajikan dnegan bentuk audio ataupun
visual. Sedangkan media massa cetak adalah media yang penyampaian pesannya
berbentuk tertulis dan dicetak berupa lembaran.
Agar dapat
memberikan informasi yang benar dan
cepat terhadap masyarakat maka media atau pers
dituntut untuk dapat bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan
informasi atau berita yang berdasarkan fakta dari suatu peristiwa.
Berita harus
memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu berita tersebut layak
untuk dipublish. Berita harus cepat dan cermat, dalam bahasa jurnalistiknya
harus akurat selain akurat berita harus berimbang tidak boleh memihak. Berita
harus objektif, Karena berita memiliki power untuk menciptakan opini public,
jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus memenuhi unsur-unsur diatas agar
tidak ada pihak yang dirugikan (Kusumaningrat 2006:47)
Media online
adalah media massa yang tersaji secara
online di situs web (website)
internet. Media Online ini juga produk jurnalistik online. Jurnalistik online
–disebut juga cyber journalisme– didefinisikan sebagai “pelaporan
fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet”
(wikipedia). Media online ini persepektif kajiannya terletak pada kapasitas
komunikasinya. Misalnya audience yang diraih oleh media online memiliki
kemampuan untuk memberi respon komentar secara langsung yang ditulis kedalam
kolom coment.Audience online dalam proses komunikasi merupakan full participant.
Secara
Yuridis Undang – Undang pokok Pers No.21/1982 pun diubah dengan Undang – undang
pokok Pers No.40/1999. Dengan undang-undang yang baru bahwa setiap orang berhak
menerbitkan dan mengelola perusahaan pers. Pada pasal yang sama ayat 2 setiap
perusahaan pers harus berbentuk badan ukum Indonesia. Dampak dari reformasi
juga berpengaruh kedalam penerbitan khususnya pada media cetak surat kabar.
Surat kabar adalah media cetak yang mudah di jangkau masyarakat untuk
mendapatkan suatu informasi yang baru. Surat kabar di pengaruhi oleh faktor
verbal atau bahasa dan faktor visual pada gambar yang dimuat kedalam berita.
Pada dasarnya media cetak dan elektronik dalam penyampaian sebuah informasi
atau isi berita sama saja, tak ada bedanya. Hanya sistem penyajiannya yang
berbeda. Dalam menyajikan informasi pemberitaanya media masa cetak, dalam
penyajiannya juga menggunakan unsur visualisasi gambar berupa foto, grafis,
atau karikatur, namun unsur utamanya adalah tulisan. Oleh sebab itu media massa
cetak berorientasi pada kekuatan pemikiran dan pengungkapan verbal(kata-kata
dan tulisan).
Seiring
berkembangnya jaman, sela para konsumen pun berubah ditengah maraknya
pertumbuhan media online. Perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi pada
seluruh manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi
proses eksistensi media. Hal tersebut juga terjadi karena pola perkembangan
manusia modern yang cenderung serba instan. Media massa sedikit banyak akan
mengalami progresan atau resolusi ke arash ayng lebih canggih. Mulai dari buku,
majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya tidak memakai kertas lagi karena
kita bisa membacanya secara online . perkembangan media online sejalur dengan
makin merambahnya internet di setiap pelosok Indonesia, serta merebaknya
handphone yang bisa dengan mudah mengakses internet.
Media online mengubah para
pelaku bisnis media yang sebelumnya berpikiran bahwa media cetak sudah ideal
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Televisi dan radio, dianggap tidak akan
mampu menandingi pencapaian media cetak dari sisi kedalaman dan kebebasan
mengulas sesuatu. Sekalipun televisi dan radio memiliki kelebihan sendiri. Tapi
tetap tidak memiliki apa yang telah dicapai cetak. Pada perkembangannya ketiga
jenis media ini dianggap sebagai media tradisional karena muncul yang namanya
new media. Generasi ini datang ke Indonesia seperti ingin mengganti media
tradisional Indonesia. Dengan argumentasi peningkatan pelayanan dan kepuasan
terhadap pembaca, pemodal media cetak maupun televisi ikut merambah dunia
online.
para pebisnis media ini tidak ingin ditinggal pembacanya yang telah menikmati kemudahan akses dengan new media ini.
Namun pada dasarnya, tidak serta merta media tradisional yang masuk ke dunia online ini dapat menerapkan apa yang ada di media konvensionalnya ke dalam new media, karena karakteristik yang terdapat di kedua media tersebut sedikit terdapat perbedaan.
para pebisnis media ini tidak ingin ditinggal pembacanya yang telah menikmati kemudahan akses dengan new media ini.
Namun pada dasarnya, tidak serta merta media tradisional yang masuk ke dunia online ini dapat menerapkan apa yang ada di media konvensionalnya ke dalam new media, karena karakteristik yang terdapat di kedua media tersebut sedikit terdapat perbedaan.
karakteristik Jurnalisme Online :
1. Sifatnya real time. Berita, kisah-kisah,
peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang
berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional
lain seperti TV atau radio.
2. Mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa
tanpa dibatasi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran, bisa
kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan internet maka
penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga.
Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi
mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
3. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah
karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu
menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di
media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada
jurnalisme yang berjalan di atas web.
4. Sifatnya interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink
yang terdapat pada web, karya – karya jurnalisme online dapat menyajikan
informasi yang terhubung dengan sumber – sumber lain. Ini berarti,
pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun
tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang
lebih luas. Juga dengan adanya fasilitas comment, yaitu pembaaca dapat member
komentar pada sebuah tulisan menjadikannya nilai lebih dibandingkan media
konvensional.
5. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal
formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut
dapat dihilangkan.
6. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang
dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu
masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.
7. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam
mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam
memilih informasi yangdiinginkan
8. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam
jaringan digital.
Isu
– isu yang banyak diangkat dalam media online masih sama dengan dengan isu yang
diangkat oleh media konvensional, namun sifatnya yang real time, membuat media
online lebih update dengan perkembangan isu yang sedang hangat dibicarakan. Dan
bahkan sekarang banyak fenomena bahwa media konvensional saat ini akan mengekor
pada isu yang telah diangkat oleh media online. Jadi dalam hal ini, media
online memiliki nilai plus tersendiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti memilih
media online tintamerahnews.com karena
media online ini merupakan media baru dan media online salah satu situs
portal berita yang memberikan layanan informasi dan berita mengenai peristiwa
diseluruh Indonesia. Khalayak
sasaran dalam media online ini tdak terbatas, semua khalayak mampu mendapatkan
informasi yang diberikan oleh media online tintamerahnews.com.
Alasan peneliti
memilih berita kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” di media online tintamerahnews.com periode
februari 2013, karena berita ini sedang gencar-gencarnya dan menjadi headline
di berbagai media cetak, elektronik maupun online hingga saat ini. .
Karena dengan adanya permasalahan inilah peneliti ingin mengetahui
bagaimana cara media online membingkai suatu peristiwa tentang kasus hambalang yang mengkaitkan mantan ketua umum Demokrat “Anas Urbaningrum”.
Berikut
ini adalah 3 contoh penelitian yang relevan dengan
penelitian penulis yaitu, yang Pertama, penelitian
yang dilakukan oleh Nuraini (Fikom, Jayabaya, 2006) yang berjudul “konstruksi Realitas
Berita Di Media Massa”, studi analisis framing berita pembunuhan pada Head Line
Surat Kabar Pos Kota edisi 1 Februari s/d 28 Februari 2006, kesimpulan dalam
penelitian ini adalah wartawan pos kota lebih cenderung kearah subjektifitas
dalam memainkan kata-kata pada pemberitaan tersebut. Selain itu dalam mencari
informasi lebih fokus pada saksi-saksi saja sedangkan keterangan dari keluarga
korban hanya sedikit sekali diikutsertakan.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Arby Sumandoyo tentang “Analisis
Framing Berita Kampanye Kompas dan Media Indonesia (Studi deskriptif
keberpihakan media terhadap kampanye dua pasang calon Gubernur DKI edisi
Juli-Agustus 2007)”, Dengan metode penelitian deskriptif komparatif dan
menggunakan teori agenda setting dengan kerangka framing model Robert Entman.
Hasil penelitiannya adalah kecenderungan pemberitaan surat kabar kompas dan
media Indonesia ditinjau melalui analisis penggunaan perangkat framing,
perumpamaan penonjolan kalimat dan gambaran sosok serta penalaran yang dibangun
untuk mendukung gagasan berita kampanye dua pasang calon gubernur dalam pilkada
DKI 2007, menunjukan bahwa surat kabar kompas memberikan penekanan terhadap
harapan warga Jakarta terhadap gubernur dalam Pilkada DKI 2007, Menunjukan
bahwa surat kabar kompas lebih mengkampanyekan suara warga dalam pemberitaanya.
Sedangkan Media Indonesia lebih memfokuskan pada citra positif terhadap Fauzi
Bowo.
Ketiga Hasil penelitian Erick Meiraldi (fakultas ilmu
komunikasi Universitas Jayabaya,2002) Analisis framing berita kriminal tentang pencopetan disurat kabar lampu
hijau Edisi Maret 2009, dengan metode analisis framing dapat disimpulkan bahwa
penulis memilih model analisis framing pan dan kosicki. Karena model ini bila
dibandingkan dengan model framing lain, lebih dapat melihat pengonstruksian
makna peristiwa yang berkaitan dengan objek penelitian.Surat kabar lampu hijau
mempunyai frame tersendiri terhadap pemberitaannya dalam hal ini surat kabar
lampu hijau mengkonstruksikan berita kriminal pencopetan dibangun dengan 2
variabel. Faktor tersebut terbagi atas dua variable yaitu variable dalam media
dan variable luar media. Wartawan lampu hijau mengkinstruksi berita kriminal
pencopetan cenderung mendukung untuk pemberantasan aksi tindak kriminalitas
pencopetan. Mengharuskan masyarakat untuk waspada akan tindakan kriminalistas
pencopetan.
Adapun perbedaan
dengan penelitian pertama terletak pada teori, metode, analisa yang digunakan.
Penelitian pertama menggunakan teori dari
Robert entman, sedangkan penulis menggunakan Pan dan Kosicki. Penelitian yang kedua
menggunakan teori agenda setting sedangkan peneliti menggunakan teori
konstruksi sosial dan penelitian yang ketiga menggunakan teori yang sama dengan
peneliti.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas, peneliti
mencoba untuk mengungkapkan rumusan masalahnya, adalah :
Bagaimanakah kerangka framing
berita tentang kasus Hambalang “Anas
Urbaningrum" Pada Rubrik Media Online Tintamerahnews.com Periode Februari
2013 ?
1.3.
Pembatasan Masalah
Adapun batasan
masalah hanya terdapat dalam berita yang
menjadi berita utama di media online tintamerahnews.com
periode februari 2013, yaitu :
·
Subjek penelitian : Berita utama mengenai kasus Hambalang “Anas Urbaningrum”
di
Media Online Tintamerahnews.com Periode Februari 2013.
·
Objek penelitian : Konstruksi
Framing berita tentang kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online
Tintamerahnews.com periode februari 2013.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu , untuk mengetahui framing berita tentang
kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online
Tintamerahnews.com
periode februari 2013.
1.5.
Kegunaan Penelitian
1.5.1. Kegunaan Teoritis
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, memperluas, dan
memperkaya pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi. Serta berguna bagi
pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya bidang Jurnalistik mengenai framing
dalam pemberitaan. Memberikan informasi dan referensi khususnya bagi para
mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengadakan penelitian sejenis.
1.5.2. Kegunaan Praktis
Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan acuan
bagi para praktisi jurnalistik di redaksi media online Tintamerahnews.com untuk
dapat melihat dan mengidentifikasikan frame berita pada setiap pemberitaan di
media.
1.6. Kerangka pemikiran
1.6.1. Konstruksi Realitas
istilah konstruksi realitas menjadi
terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L Berger dan Thomas Luckman dalam buku the social of construction reality.
Realitas menurut Berger tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang
diturunkan oleh Tuhan. Tetapi dibentuk dan di konstruksi. Dengan pemahaman ini
realitas berwujud ganda / plural. Setiap orang mempunyai konstruksi yang
berbeda-beda atas suatu realitas, berdasarkan pengalaman, preferensi,
pendidikan dan lingkungan sosial, yang dimiliki masing-masing individu
(Eryanto, 2000 : 15)
lebih
lanjut gagasan Berger mengenai konteks berita harus dipandang sebagai
konstruksi atas realitas. Karenanya sangat pptensial terjadi peristiwa yang
sama di konstruksi secara berbeda. Setiap wartawan mempunyai pandangan dan
konsepsi yang berbeda atas suatu peristiwa. Hal ini dapat dilihat bagaimana
wartawan mengkonstruksikan peristiwa dalam pemberitaannya. Berita dalam
pandangan konstruksi sosial bukan merupakan fakta yang real. Berita adalah
produk interaksi wartawan dengan fakta, realitas sosial tidak begitu saja
menjadi berita tetapi melalui proses. Diantaranya proses interaksi dimana
wartawan dilanda oleh realitas yang ia amati dan diserap dalam kessadarannya,
kemudian di proses selanjutnya adalah eksternalisasi. Dalam proses ini wartawan
menceburkan diri dalam memaknai realitas. Hasil dari berita adalah produk dan
proses interaksi dan dialektikal i ni. (Eryanto, 2000: 15)
pekerjaan media hakikatnya adalah mengkonstruksikan
realitas, isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realotas
yang dipilihnya, di sebabkan oleh sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media
massa adalah realitas yang telah di konstruksikan pembuatan berita di media
pada dasarnya tak lebih dari penyusunan realitas-realitas hingga membentuk
sebuah cerita (Alex Sobur, 2002 : 88)
Konstruksi realitas terbentuk bukan hanya dari cara
wartawan memandang realitas tapi kehidupan politik tempat media itu berada.
Sistem politik yang diterapkan sebuah negara ikut menentukan mekanisme kerja
media massa negara itu memepengaruhi cara media massa tersebut mengkonstruksi
realitas, menurut Hamad, karena sifat dan faktanya bahwa rugas redaksional
media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka tidak berlebihan
bahwa seluruh isi media adalah realitas yang telah dikonstruksikan. (Hamad,
2001 : 55)
Ada dua karakteristik penting dari pendekatan konstruksionis :
1.
Pendekatan
konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang
membuat gambaran tentang realitas. Makna bukanlah suatu yang absolut, konsep
statik yang ditemukan dalam suatu pesan. Makna adalah suatu proses aktif yang
ditafsirkan seseorang dalam suatu pesan.
2.
Pendekatan
konstruksionis memandang kegiatan komunikasi sebagai proses yang dinamis.
Pendekatan konstruksionis memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari isi
komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa bagaimana pembentukan pesan
dari isi komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa bagaimana konstruksi
makna individu ketika menerima pesan. (Eriyanto,2002:40-41)
Disini, alasan peneliti
menggunakan teori konstruksi realitas sosial yaitu dengan maksud untuk
memperoleh suatu gambaran bagaimana suatu media online khususnya tintamerahnews.com dalam mengkonstruksikan suatu berita dari kasus hambalang yang melilit mantan ketua
umum partai demokrat “Anas Urbaningrum”.
1.7. Kerangka Konseptual
1.7.1 Berita
Dalam kamus
komunikasi definisi dari berita adalah laporan informasi mengenai hal atau
peristiwa yang baru saja terjadi, menyangkut kepentingan umum dan disiarkan
secara cepat oleh media massa, Surat kabar,majalah,radio siaran,televise
siararan ataupun oleh media online.
Pendapat
tersebut mengukuhkan asumsi peneliti bahwa masyarakat membutuhkan informasi
berdasarkan tingkat kebutuhan mereka atas informasi yang disjikan. Dan kemasan
suatu penyajian berita merupakan faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat
dalam mengkonsumsi suatu informasi seperti asumsi dari kusumaningrat yaitu :
Pers Barat memandang
berita sebagai “komoditi” sebagai “barang dagangan” yang dapat diperjualbelikan.
(Kusumangingrat,2006:33)
Selain
itu berita menurut bahasannya atau definisi berita dalam arti teknis
jurnalistik adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa yang dipilih
oleh staf redaksi suatu media untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian
pembaca, entah karena pentingnya atau pula karena mencakup segi-segi human
interest. ( Assegaf, 1985:24)
17.2
Media Online
Media Online
adalah Media massa yang dapat kita
temukan di internet. Sebagai media massa, media online juga menggunakan kaidah-kaidah
jurnalistik dalam sistem kerja mereka.
Internet
(Interconnected Networking) adalah rangkaian computer yang saling terhubung
didalam beberapa rangkaian. Manakal ialah system computer umum yang tersambung
secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protocol pertukaran paket (Pacet
switching communication). (Team ciber,2009,:7)
17.3
Rubrik
Rubrik menurut
onong uchjana effendi adalah istilah yang berasal dari bahasa belanda yang
artinya ruangan pada halaman surat kabar,majalah, atau media cetak lainya yang
membahas tentang kegiatan dalam suatu masyarakat. Contohnya Rubrik berita,
rubrik entertainment,rubric olahraga. (Effendy,1981:90)
Rubrik menurut
Redi panuju bahwa pesan-pesan yang disuguhkan dengan mengelompokan
berdasarkan kategorisasi tertentu
misalnya berdasarkan bidang ataupun lingkup grafis. Rubrikasi tetap misalnya
menempatkan berita dan artikel
berdasarkan tema politik,ekonomi,olahraga dan hiburan.
Arti rubric
dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah kepala karangan (ruangan tetap dalam surat kabar atau majalah untuk
menampung pembaca(KBBI,2003:965)
Dengan adanya
rubric ini, maka pembaca akan lebih mudah dalam mencari informasi mana yang
ingin dibacanya atau dibutuhkanya. Dan juga kelebihan dari rubric ini dalam
suatu media online maka tata letak suatu media online tersebut akan lebih
tertata dengan baik sehingga pembaca tertarik untuk membacanya.
1.7.4 Analisis Framing
Salah satu cara yang di gunakan untuk mengungkap bagaimana cara yang
digunakan media massa membangun konstruksi atas sebuah realitas adalah dengan
framing. Menurut Sobur, “Analisis framing untuk mengetahui bagaimana media
membingkai atau mengemas isu atau peristiwa melalui teks yang terdapat dalam
isi media”. Framing pertama kali dilontarkan oleh Beterson (1995).
Menurut Agus Sudibyo,Framing
adalah metode penyajian realitas dimana kebenaran suatu realitas tidak
diingkari secara total,melainkan dialihkan secara halus, dengan memberika
sorotan terhadap aspek yang tertentu saja. Dengan menggunakan istilah yang
mempunyai konotasi tertentu dengan bantuan foto,karikatur, atau alat ilustrasi
lainya.(Sudibyo,2001,:168)
Jika dikaitkan dengan pokok permasalahan, peneliti ingin mengetahui
bagaimana framing berita kasus hambalang “Anas Urbaningrum” di
media online tintamerahnews.com untuk mengetahui sudut pandang, konstruksi realitas sosial,yang digunakan oleh tintamerahnews.com.
1.8. Metodologi Penelitian
1.8.1
Metode Penelitian
Metode penlitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing. Analisis wacana menaruh perhatian pada wacana
sebagai objek kajian. Analisis wacana adalah suatu cara yang
digunakan untuk mengetahui tentang tata aturan kalimat,pemakaian bahasa,serta
untuk membongkar maksud – maksud dan makna-makna tertentu (Eriyanto : 2000 : 4)
Sedangkan dalam pengertian yang
lebih sederhana, wacana berarti cara objek atau ide diperbincangkan secara
terbuka kepada publik, sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar
luas (Lull,1998 : 225 ).
Analisa wacana merupakan alternative dari analisis kualitatif yang
dipakai.Anaisis wacana ini lebih menekankan dan melihat ”bagaimana”(How) dari
pesan atau teks media tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan.
Untuk dapat mengetahui dan memahami makna yang tersembunya dalam suatu
teks media yang diteliti penulis,maka peneliti wacana tidak hanya dikhususkan,
penulis juga memperhatikan konsep framing dan kognisi socialnya.
Peneliti menggunakan analisis wacana dalam konsep framing ini karena,
analisis wacana sendiri merupakan bagian dari analisis framing. Terutama dalam
menganalisis teks media. Menurut Gamson dan Modigliani, frame sendiri adalah
cara bercerita atau gugusan ide-ide yang teroganisir sedemikian rupa dan
menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek
suatu wacana (Eriyanto,1999:21)
1.8.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian dimana peneliti tidak menggunakan angka atau rumus
statistik dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap
hasilnya.
Konsep dasar
penelitian kualitatif sebagai berikut :
“Seorang peneliti mengadakan penelitian kualitatif biasanya berorientasi
pada orientasi teoritis. Pada pengertian kualitatif, teori ini dibatasi pada
pengertian: suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat
proposisi yang berasal dari data diuji kembali secara empiris
“(Moloeng,2004:6). Bogdan dan Taylor
(1975),mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moloeng,2004:3)
Lebih lanjut ,Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasanya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya
( Moloeng,2004 : 3)
Sejalan dengan definisi tersebut, Jane Richie
mendefinisikan penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia
sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi,
dan persoalan tentang manusia yang diteliti. (Moleong, 2010 : 4-6)
1.8.3. Teknik Pengumpulan Data
Data Primer
Ø Dokumentasi
Adalah metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis. (Kartono, 2005
: 34). Dengan demikian, pada penelitian ini
maka dokumentasi memegang peranan yang sangat penting, peneliti melakukan
pengambilan data dari berita kasus hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online tintamerahnews.com periode
februari 2013.
Data
Sekunder
Ø Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. (Moleong, 2010 : 186).
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan tanya jawab kepada redaksi media
online tintamerahnews.com.
Ø Studi
Kepustakaan
Mengumpulkan data
melalui sember-sumbernya yang berada diperpustakaan seperti, buku-buku, surat
kabar dan bahan kepustakaan lainnya (Kartono, 2005 : 7). Dalam hal ini peneliti
memperoleh data dengan cara mengutip data dari sumber lain untuk melengkapi
data yang sudah ada.
1.8.4 Unit analisis
Pada penelitian
ini unit analisisnya yaitu teks berita tentang kasus hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online
tintamerahnews.com periode februari 2013. Untuk
melengkapi data dalam penelitian ini, maka penulis melakukan wawancara terhadap
Informan. Informan disini yaitu pemimpin redaksi tintamerahnews.com, redaktur dan juga
staff-staff yang bekerja di
tintamerahnews.com.
1.8.5. Tehnik pengolahan
dan analisa data
1.8.5.1
Tehnik Pengolahan Data
Tehnik analisa
data yaitu menganalisis data yang berhasil dikumpulkan oleh si peneliti melalui
perangkat metodologi tertentu. (Rachmat Kriyantoro 2008:85)
Dalam penelitian
ini objek yang diteliti adalah framing berita kasus hambalang “ Anas Urbaninrum” pada rubrik tintamerahnews.com periode
februari 2013. Untuk mengolah data penelitian tersebut, maka peneliti akan mengolahnya dengan 4 struktur
kategori dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yaitu dengan struktur
sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris.
1.8.5.2.
Tehnik Analisa Data
Pada
penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang merupakan hasil pengembangan dari teori van dijk sebagai
analisa data. Perangkat framing yang mereka sajikan dalam meneliti suatu media
melalui struktur bahasa yang digunakan dalam mengkonstruksi suatu realitas.
Framing dapat diartikan sebagai cara untuk mengetahui bagaimana media membingkai atau mengemas isu atau peristiwa melalui teks yang terdapat dalam isi media.
Pan dan Kosicki
membagi perangkat framing kedalam 4 struktur golongan besar yaitu,
Sintaksis,skrip,tematik,retoris. Keempat struktur tersebut merupakan rangkaian
yang menunjukan framing dari suatu media. Keempat pendekatan tersebut dapat
digambarkan kedalam bentuk skema sebagai berikut:
Struktur
|
Perangkat
Framing
|
Unit
yang diamati
|
SINTAKSI :
Cara wartawan menyusun fakta
|
1.
Skema berita
|
Headline,Lead,Latar Informasi,Kutipan
Sumber,Pernyataan,Penutup.
|
SKRIP :
Cara wartawan mengisahkan fakta
|
2.
Kelengkapan berita
|
5W+1H
|
TEMATIK :
Cara wartawan menulis fakta
|
3.
Detail
4.
Maksud kalimat berhubungan
5.
Nominalisasi antar kalimat
6.
Koherensi
7.
Bentuk kalimat
8.
Kata Ganti
|
Paragraph,Proposisi
|
RETORIS :
Cara wartawan menekankan fakta
|
9.
Leksigon
10.
Grafis
11.
Metafora
12.
Pengadaian
|
Kata,Idiom,Gambar/Foto,Grafik
|
(Sobur,Alex.2004:161
1.
Sintaksis
Pengertian dari susunan bagian berita head line, latar informasi,sumber,penutup dalam satu kesatuan
teks berita secara keseluruhan. Memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana
wartawan memakai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa.
a. Head
line mempengaruhi pengertian wartawan terhadap kisah yang kemudian digunakan
dalam membuat peristiwa seperti yang
dibeberkan. Sering kali dengan menekan makna tertentu lewat pemakainan tanda tanya menuju sebuah perubahan dan tanda kutip untuk menunjukan jarak perbedaan
b. Lead,
adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead umunya memberikan
sudut pandang dari berita, menunjukan persepektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan.
c. Latar informasi, bagian dari berita yang dapat
mempengaruhi semantik (arti kata) yang ingin disampaikan atau bisa dikatakan
latar mampu mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan
d. Sumber,
segi lain yang diperhatikan dari sintaksis adalah pengutip sumber berita
pengulingan, sumber ini menjadi perangkat framing. Maksudnya adalah karena
kemampuan sebagai wartawan yang berkuasa dalam pemilihan sumber untuk membangun
objektivitas, maka tidak terlihat sebenarnya pemilihan sumber ini tidak untuk mendukung pendapatnya.
2.
Skrip
Bentuk umum dari struktur skrip 5W+1H
meskipun pola ini tidak selalu dapat
dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan kategori informasi ini yang diharapkan diambil
noleh wartawan. Unsur kelengkapan berita
ini dapat menjadi penanda framing yang penting.
3.
Tematik
Dalam menulis berita, seorang wartawan mempunyai
tema tertentu atas suatu peristiwa. Tema itulah yang akan dibuktikan dengan
susunan atau bentuk kalimat, proposisi atau hubungan antar proposisi. Dalam suatu peristiwa tertentu, pembuat teks dapat
memanipulasi penafsiran pembaca atau khalayak tentang suatu peristiwa. Elemen yang bisa digunakan adalah :
a. Detail
Elemen
wacana detail berhubungan dengan control
informasi-informasi yang ditampilkan seseorang (Komunikator). Komunikasi akan
menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra
yang baik. Sebaliknya ia akan menampilkan jumlah sedikit (Bahan kalau perlu tidak
disampaikan) Bila hal itu merugikan kedudukannya.
b. Maksud
:
Elemen
maksud melihat informasi yang menguntungkan
komunikator akan diuraikan secara
ekspilit dan jelas tersamar, implicit dan tersembbunyi. Tujuan akhir adalah
publiki hanya disajikan informasi yang menguntungklan komunikator, informasi
yang menguntungkan disajikan secara jelas, dengan kata-kata yang tegas dan
menunjuk langsung kepada fakta.
c. Nominalisasi
Elemen
nominalisasi berhubungan dengan pertayaaan atau anggapan komunikator dalam memandang suatu
objek dapat dianggap sebagai sesuatu yang tinggal sendiri atau sebagai suatu
kelompok (Komunita). Nominalisasi dapat memberi sugesti pada khalayak adanya
generalisasi.
d. Koherensi
Koherensi
adalah pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. 2 buah
kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan
dengan menggunakan koherensi. Sehingga, fakta tidak dapat dihubungkan sekalipun
berhubungan ketika seseorang menghubungkannya.
e. Bentuk
kalimat
Bentuk
kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berfikir logis,
yaitu prinsip kasualita. Dimana ia menanyakan apakah A yang menjelaskan B,
ataukah B yang menjelaskan A. Logika kasualita ini jika diterangkan dalam
bahasa menjadi susunan objek (yang diterangkan) dan oredikat (yang
diterangkan). Bentuk kalimat ini menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif,
seseorang menjadi subjek dari
pernyataan. Sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dalam peryataan.
f. Kata
ganti
Elemen
kata ganti merupakan elemen untuk
memanipulasi bahasa dengan menciptakan
imajinasi. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukan posisi seseorang yang dapat
menggunakan kata ganti”Saya” atau “Kami” menggambarkan sikap tersebut merupakan
sikap resmi komunikator semata-mata.
Tetapi ketika memakai kata ganti “Kita”
menjadikan sikap tersebut sebagai referensi dari sikap bersama dalam suatu komunikasi tertentu.
4.
Retoris
Struktur retoris dari wacana berita
menggambarkan pilihan gaya atau kata
ganti yang dipilih oleh wartawan untuk
menekankan arti yang ingin ditonjolkan. Dari wacana berita suatu kebenaran ada
beberapa elemen struktur retoris yang
dipakai oleh wartawan sebagai berikut
a. Leksikon
Elemen
ini menandakan pilihan wartawan terhadap
berbagi kemungkinan yang tersedia. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukan sikap dan ideology tertentu. Peristiwa dapat
digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda.
b. Gaya
Elemen
gaya berhubungan dengan pengemasan pesan yang disampaikan dengan bahasa
tertentu untuk menimbulkan efek tertentu kepada khalayak. Sebuah tulisan yang
banyak berisi bahan hukum ketika melaporkan suatu peristiwa kemungkinan
dimaksud agar pandangan yang dipandang yang dituliskan oleh wartawan diterima
baik oleh khalayak, dan untuk menekankan
bahwa pandangan yang diungkapkan tidak benar berdasarkan hukum.
c. Grafis
Elemen
ini untuk memeriksa penekanan atau penonjolan oleh wartawan, dalam wacana
berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan lain. Pemakainan huruf
tebal,huruf miring,pemakaian garis bawah,huruf besar,pemberian warna foto,
termaksud didalamnya adalah pemakaian caption,raster,grafik,gambar,table untuk
mendukung arti penting dari suatu pesan. Elemen grafis memberikan efek
kognitif, dalam arti informasi dianggap
penting dan menarik sehingga harus
dipusatkan atau difokuskan.
d. Pengandaian
Elemen
wacana pengandaian merupakan pertanyaan
yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pengandaian adalah upaya untuk
mendukung pendapat dengan meberikan premis yang dipercaya kebenaranya.
e. Metafora
Dalam
suatu wacana,seseorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks tetapi juga kiasan, ungkapan metafora yang dimaksudkan sebagai bumbu suatu
berita, tetapi pemakaian metafora
tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengenai makna tertentu.
1.9. Tempat dan waktu
penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian pada redaksi media
online tintamerahnews.com, yang berlokasi di Jl. Pinang Raya, No. 29, Lagoa,
Koja, Jakarta 14320 – Indonesia.
Telp: 0821 1443
7997
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
Eriyanto,Analisa
Wacana dengan Analisis Teks Media. Yogyakarta:LKIS.2001
Sobur,Alex.Analisis
Teks Media.PT Remaja Rosdakarya.Bandung.2001
Eriyanto,Analisis
Framing:Konstruksi,Ideologi dan politik media,Yogyakarta:LKIS.2002
Rahmat,
Jalaludin.Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya Bandung.1985
Effendy,Onong
Uchjana,Prof.DRS.M.A. Dinamika Komunikasi.PT Remaja Rosdakarya: Bandung.1992
Skripsi
Nuraini (Fikom, Jayabaya, 2006) yang
berjudul “konstruksi Realitas Berita Di Media Massa”, studi analisis framing
berita pembunuhan pada Head Line Surat Kabar Pos Kota edisi 1 Februari s/d 28
Februari 2006.
Arby Sumandoyo tentang “Analisis Framing Berita Kampanye
Kompas dan Media Indonesia (Studi deskriptif keberpihakan media terhadap
kampanye dua pasang calon Gubernur DKI edisi Juli-Agustus 2007)”
Erick Meiraldi (fakultas ilmu komunikasi Universitas
Jayabaya,2002) Analisis
framing berita kriminal tentang pencopetan disurat kabar lampu hijau Edisi
Maret 2009,
nb : contoh proposal skripsi ini sengaja dipublikasikan untuk para mahasiswa mahasiswa yang sedang berjuang memulai skripsinya, semoga membantu dan bermanfaat (ikha ^_^)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusthank yaaa..
BalasHapusOkey :)
HapusSangat Membantu. terima kasih :D
BalasHapusthank you for sharing , happy once felt reading in this blog, so more insight .. hopefully always given the health and success always ..
BalasHapusjual underwear jakarta
jual pakaian dalam wanita
jual pakaian dalam pria
jual underwear murah
toko online underwear
jual sepatu safety
online shop sepatu safety
jual sepatu safety
jual sepatu safety surabaya
pabrik sepatu safety
jasa pembuatan website
jasa pembuatan website profesional
tempat pembuatan website di jakarta
jasa konsultan digital marketing
konsultan komunikasi jakarta
les gitar jakarta barat
jakarta guide kebayoran baru
jakarta guide kuningan
jasa pembuatan website
jasa pembuatan website di riau
tempat pembuatan website di sumatera
tempat pembuatan website di medan
konsultan komunikasi di balikpapan
tempat pembuatan website di kalimantan
tempat pembuatan website di pemalang
konsultan komunikasi palembang
sangat membantu kakakk ^_^ .
BalasHapusterimakasih, sangat membantu...
BalasHapuscocok
BalasHapusizin dipakai untuk contoh ya..
BalasHapusterima kasih
Nuhun, semoga di tampi amal ibadah na ^____^
BalasHapusLatar belakang yang begini nih... yang bakal di coret coret dosenku :)
BalasHapusTerima kasih ya, Kak atas pencerahannya :D
BalasHapus