Selasa, 24 Desember 2013

Contoh Proposal Skripsi ( Analisis Framing) By - Rizskha

Proposal Skripsi

Analisis Framing Berita Tentang Kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” Pada Rubrik Media Online TintaMerahNews.Com Periode Februari 2013

Copy of JAYABAYA

  
Di Susun oleh :
Rizska Hamalis
2009371650022


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2013


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1        Latar Belakang Masalah
Laju arus Globalisasi memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dengan mudah. Informasi bisa didapat dimanapun dan kapanpun. Tidak ada satupun informasi yang luput dari pandangan dan jangkauan kita.
Arus Globalisasi juga dapat dirasakan setelah berkembangnya era reformasi dan runtuhnya era orde baru. Era Reformasi membawa pengaruh yang sangat besar bagi sistem komunikasi negara Indonesia, hal ini di tandai dengan munculnya berbagai bentuk media massa. Media massa dapat di bagi menjadi dua yaitu media massa cetak, dan media massa elektronik. Media massa elektronik adalah sebuah media yang dalam penyampaian informasinya disajikan dnegan bentuk audio ataupun visual. Sedangkan media massa cetak adalah media yang penyampaian pesannya berbentuk tertulis dan dicetak berupa lembaran.
Agar dapat memberikan informasi yang benar dan cepat terhadap masyarakat maka media atau pers dituntut untuk dapat bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan informasi atau berita yang berdasarkan fakta dari suatu peristiwa.
Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu berita tersebut layak untuk dipublish. Berita harus cepat dan cermat, dalam bahasa jurnalistiknya harus akurat selain akurat berita harus berimbang tidak boleh memihak. Berita harus objektif, Karena berita memiliki power untuk menciptakan opini public, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus memenuhi unsur-unsur diatas agar tidak ada pihak yang dirugikan (Kusumaningrat 2006:47)
Media online adalah  media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Media Online ini juga produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme– didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet” (wikipedia). Media online ini persepektif  kajiannya terletak pada kapasitas komunikasinya. Misalnya audience yang diraih oleh media online memiliki kemampuan untuk memberi respon komentar secara langsung yang ditulis kedalam kolom coment.Audience online dalam proses komunikasi merupakan full participant.
Secara Yuridis Undang – Undang pokok Pers No.21/1982 pun diubah dengan Undang – undang pokok Pers No.40/1999. Dengan undang-undang yang baru bahwa setiap orang berhak menerbitkan dan mengelola perusahaan pers. Pada pasal yang sama ayat 2 setiap perusahaan pers harus berbentuk badan ukum Indonesia. Dampak dari reformasi juga berpengaruh kedalam penerbitan khususnya pada media cetak surat kabar. Surat kabar adalah media cetak yang mudah di jangkau masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi yang baru. Surat kabar di pengaruhi oleh faktor verbal atau bahasa dan faktor visual pada gambar yang dimuat kedalam berita. Pada dasarnya media cetak dan elektronik dalam penyampaian sebuah informasi atau isi berita sama saja, tak ada bedanya. Hanya sistem penyajiannya yang berbeda. Dalam menyajikan informasi pemberitaanya media masa cetak, dalam penyajiannya juga menggunakan unsur visualisasi gambar berupa foto, grafis, atau karikatur, namun unsur utamanya adalah tulisan. Oleh sebab itu media massa cetak berorientasi pada kekuatan pemikiran dan pengungkapan verbal(kata-kata dan tulisan).
Seiring berkembangnya jaman, sela para konsumen pun berubah ditengah maraknya pertumbuhan media online. Perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi pada seluruh manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga terjadi karena pola perkembangan manusia modern yang cenderung serba instan. Media massa sedikit banyak akan mengalami progresan atau resolusi ke arash ayng lebih canggih. Mulai dari buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya tidak memakai kertas lagi karena kita bisa membacanya secara online . perkembangan media online sejalur dengan makin merambahnya internet di setiap pelosok Indonesia, serta merebaknya handphone yang bisa dengan mudah mengakses internet.



Media online mengubah para pelaku bisnis media yang sebelumnya berpikiran bahwa media cetak sudah ideal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Televisi dan radio, dianggap tidak akan mampu menandingi pencapaian media cetak dari sisi kedalaman dan kebebasan mengulas sesuatu. Sekalipun televisi dan radio memiliki kelebihan sendiri. Tapi tetap tidak memiliki apa yang telah dicapai cetak. Pada perkembangannya ketiga jenis media ini dianggap sebagai media tradisional karena muncul yang namanya new media. Generasi ini datang ke Indonesia seperti ingin mengganti media tradisional Indonesia. Dengan argumentasi peningkatan pelayanan dan kepuasan terhadap pembaca, pemodal media cetak maupun televisi ikut merambah dunia online.
para pebisnis media ini tidak ingin ditinggal pembacanya yang telah menikmati kemudahan akses dengan new media ini.
Namun pada dasarnya, tidak serta merta media tradisional yang masuk ke dunia online ini dapat menerapkan apa yang ada di media konvensionalnya ke dalam new media, karena karakteristik yang terdapat di kedua media tersebut sedikit terdapat perbedaan.

karakteristik Jurnalisme Online :

1.      Sifatnya real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV atau radio.
2.
      Mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dibatasi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran, bisa kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
3.
      Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.
4.
      Sifatnya interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya – karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber – sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas. Juga dengan adanya fasilitas comment, yaitu pembaaca dapat member komentar pada sebuah tulisan menjadikannya nilai lebih dibandingkan media konvensional.
5.
      Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan.
6.
      Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.
7.
      Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yangdiinginkan
8.
      Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital.

Isu – isu yang banyak diangkat dalam media online masih sama dengan dengan isu yang diangkat oleh media konvensional, namun sifatnya yang real time, membuat media online lebih update dengan perkembangan isu yang sedang hangat dibicarakan. Dan bahkan sekarang banyak fenomena bahwa media konvensional saat ini akan mengekor pada isu yang telah diangkat oleh media online. Jadi dalam hal ini, media online memiliki nilai plus tersendiri.







Berdasarkan  latar belakang tersebut maka peneliti memilih media online tintamerahnews.com karena media online ini merupakan media baru dan  media online  salah satu situs portal berita yang memberikan layanan informasi dan berita mengenai peristiwa diseluruh Indonesia. Khalayak sasaran dalam media online ini tdak terbatas, semua khalayak mampu mendapatkan informasi yang diberikan oleh media online tintamerahnews.com.
Alasan peneliti memilih berita kasus Hambalang “Anas Urbaningrum”  di media online tintamerahnews.com periode februari 2013, karena berita ini sedang gencar-gencarnya dan menjadi headline di berbagai media cetak, elektronik maupun online hingga saat ini. . Karena dengan adanya  permasalahan inilah peneliti ingin mengetahui bagaimana cara media online membingkai suatu peristiwa tentang kasus hambalang yang mengkaitkan mantan ketua umum Demokrat “Anas Urbaningrum”.
Berikut ini adalah 3 contoh penelitian yang relevan dengan penelitian penulis yaitu, yang Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (Fikom, Jayabaya, 2006) yang berjudul “konstruksi Realitas Berita Di Media Massa”, studi analisis framing berita pembunuhan pada Head Line Surat Kabar Pos Kota edisi 1 Februari s/d 28 Februari 2006, kesimpulan dalam penelitian ini adalah wartawan pos kota lebih cenderung kearah subjektifitas dalam memainkan kata-kata pada pemberitaan tersebut. Selain itu dalam mencari informasi lebih fokus pada saksi-saksi saja sedangkan keterangan dari keluarga korban hanya sedikit sekali diikutsertakan.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Arby Sumandoyo tentang “Analisis Framing Berita Kampanye Kompas dan Media Indonesia (Studi deskriptif keberpihakan media terhadap kampanye dua pasang calon Gubernur DKI edisi Juli-Agustus 2007)”, Dengan metode penelitian deskriptif komparatif dan menggunakan teori agenda setting dengan kerangka framing model Robert Entman. Hasil penelitiannya adalah kecenderungan pemberitaan surat kabar kompas dan media Indonesia ditinjau melalui analisis penggunaan perangkat framing, perumpamaan penonjolan kalimat dan gambaran sosok serta penalaran yang dibangun untuk mendukung gagasan berita kampanye dua pasang calon gubernur dalam pilkada DKI 2007, menunjukan bahwa surat kabar kompas memberikan penekanan terhadap harapan warga Jakarta terhadap gubernur dalam Pilkada DKI 2007, Menunjukan bahwa surat kabar kompas lebih mengkampanyekan suara warga dalam pemberitaanya. Sedangkan Media Indonesia lebih memfokuskan pada citra positif terhadap Fauzi Bowo.
Ketiga Hasil penelitian Erick Meiraldi (fakultas ilmu komunikasi Universitas Jayabaya,2002)  Analisis framing berita kriminal tentang pencopetan disurat kabar lampu hijau Edisi Maret 2009, dengan metode analisis framing dapat disimpulkan bahwa penulis memilih model analisis framing pan dan kosicki. Karena model ini bila dibandingkan dengan model framing lain, lebih dapat melihat pengonstruksian makna peristiwa yang berkaitan dengan objek penelitian.Surat kabar lampu hijau mempunyai frame tersendiri terhadap pemberitaannya dalam hal ini surat kabar lampu hijau mengkonstruksikan berita kriminal pencopetan dibangun dengan 2 variabel. Faktor tersebut terbagi atas dua variable yaitu variable dalam media dan variable luar media. Wartawan lampu hijau mengkinstruksi berita kriminal pencopetan cenderung mendukung untuk pemberantasan aksi tindak kriminalitas pencopetan. Mengharuskan masyarakat untuk waspada akan tindakan kriminalistas pencopetan.
Adapun perbedaan dengan penelitian pertama terletak pada teori, metode, analisa yang digunakan. Penelitian  pertama menggunakan teori dari Robert entman, sedangkan penulis menggunakan  Pan dan Kosicki. Penelitian yang kedua menggunakan teori agenda setting sedangkan peneliti menggunakan teori konstruksi sosial dan penelitian yang ketiga menggunakan teori yang sama dengan peneliti.




1.2.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba untuk mengungkapkan rumusan masalahnya, adalah :
Bagaimanakah kerangka framing berita tentang kasus Hambalang “Anas Urbaningrum" Pada Rubrik Media Online Tintamerahnews.com Periode Februari 2013 ?

1.3. Pembatasan Masalah  
Adapun batasan masalah hanya terdapat dalam  berita yang menjadi berita utama di media online tintamerahnews.com periode februari 2013, yaitu :
·         Subjek penelitian : Berita utama mengenai kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” di Media Online Tintamerahnews.com Periode Februari 2013.
·         Objek penelitian  : Konstruksi Framing berita tentang kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online Tintamerahnews.com periode februari 2013.

1.4    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan  penelitian  ini yaitu , untuk mengetahui framing berita tentang kasus Hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online Tintamerahnews.com periode februari 2013.


1.5. Kegunaan Penelitian
1.5.1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, memperluas, dan memperkaya pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi. Serta berguna bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya bidang Jurnalistik mengenai framing dalam pemberitaan. Memberikan informasi dan referensi khususnya bagi para mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengadakan penelitian sejenis.

1.5.2. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan acuan bagi para praktisi jurnalistik di redaksi media online Tintamerahnews.com untuk dapat melihat dan mengidentifikasikan frame berita pada setiap pemberitaan di media.

1.6. Kerangka pemikiran
1.6.1. Konstruksi Realitas
          istilah konstruksi realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L Berger dan Thomas Luckman dalam buku the social of construction reality. Realitas menurut Berger tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi dibentuk dan di konstruksi. Dengan pemahaman ini realitas berwujud ganda / plural. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas, berdasarkan pengalaman, preferensi, pendidikan dan lingkungan sosial, yang dimiliki masing-masing individu (Eryanto, 2000 : 15)
            lebih lanjut gagasan Berger mengenai konteks berita harus dipandang sebagai konstruksi atas realitas. Karenanya sangat pptensial terjadi peristiwa yang sama di konstruksi secara berbeda. Setiap wartawan mempunyai pandangan dan konsepsi yang berbeda atas suatu peristiwa. Hal ini dapat dilihat bagaimana wartawan mengkonstruksikan peristiwa dalam pemberitaannya. Berita dalam pandangan konstruksi sosial bukan merupakan fakta yang real. Berita adalah produk interaksi wartawan dengan fakta, realitas sosial tidak begitu saja menjadi berita tetapi melalui proses. Diantaranya proses interaksi dimana wartawan dilanda oleh realitas yang ia amati dan diserap dalam kessadarannya, kemudian di proses selanjutnya adalah eksternalisasi. Dalam proses ini wartawan menceburkan diri dalam memaknai realitas. Hasil dari berita adalah produk dan proses interaksi dan dialektikal i ni. (Eryanto, 2000: 15)
pekerjaan media hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas, isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realotas yang dipilihnya, di sebabkan oleh sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah realitas yang telah di konstruksikan pembuatan berita di media pada dasarnya tak lebih dari penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita (Alex Sobur, 2002 : 88)
Konstruksi realitas terbentuk bukan hanya dari cara wartawan memandang realitas tapi kehidupan politik tempat media itu berada. Sistem politik yang diterapkan sebuah negara ikut menentukan mekanisme kerja media massa negara itu memepengaruhi cara media massa tersebut mengkonstruksi realitas, menurut Hamad, karena sifat dan faktanya bahwa rugas redaksional media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka tidak berlebihan bahwa seluruh isi media adalah realitas yang telah dikonstruksikan. (Hamad, 2001 : 55)
Ada dua karakteristik penting dari pendekatan konstruksionis :
1.      Pendekatan konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas. Makna bukanlah suatu yang absolut, konsep statik yang ditemukan dalam suatu pesan. Makna adalah suatu proses aktif yang ditafsirkan seseorang dalam suatu pesan.
2.      Pendekatan konstruksionis memandang kegiatan komunikasi sebagai proses yang dinamis. Pendekatan konstruksionis memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari isi komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari isi komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa bagaimana konstruksi makna individu ketika menerima pesan. (Eriyanto,2002:40-41)

Disini, alasan peneliti menggunakan teori konstruksi realitas sosial yaitu dengan maksud untuk memperoleh suatu gambaran bagaimana suatu media online khususnya tintamerahnews.com dalam mengkonstruksikan suatu berita dari kasus hambalang yang melilit mantan ketua umum partai demokrat “Anas Urbaningrum”.

1.7. Kerangka Konseptual
1.7.1 Berita
Dalam kamus komunikasi definisi dari berita adalah laporan informasi mengenai hal atau peristiwa yang baru saja terjadi, menyangkut kepentingan umum dan disiarkan secara cepat oleh media massa, Surat kabar,majalah,radio siaran,televise siararan ataupun oleh media online.
Pendapat tersebut mengukuhkan asumsi peneliti bahwa masyarakat membutuhkan informasi berdasarkan tingkat kebutuhan mereka atas informasi yang disjikan. Dan kemasan suatu penyajian berita merupakan faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengkonsumsi suatu informasi seperti asumsi dari kusumaningrat yaitu : Pers Barat memandang berita sebagai “komoditi” sebagai “barang dagangan” yang dapat diperjualbelikan. (Kusumangingrat,2006:33) 
Selain itu berita menurut bahasannya atau definisi berita dalam arti teknis jurnalistik adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa yang dipilih oleh staf redaksi suatu media untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena pentingnya atau pula karena mencakup segi-segi human interest. ( Assegaf, 1985:24)

17.2 Media Online
Media Online adalah Media massa yang dapat  kita temukan di internet. Sebagai media massa, media online juga menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik dalam sistem kerja mereka.
Internet (Interconnected Networking) adalah rangkaian computer yang saling terhubung didalam beberapa rangkaian. Manakal ialah system computer umum yang tersambung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protocol pertukaran paket (Pacet switching communication). (Team ciber,2009,:7)

17.3 Rubrik
Rubrik menurut onong uchjana effendi adalah istilah yang berasal dari bahasa belanda yang artinya ruangan pada halaman surat kabar,majalah, atau media cetak lainya yang membahas tentang kegiatan dalam suatu masyarakat. Contohnya Rubrik berita, rubrik entertainment,rubric olahraga. (Effendy,1981:90)
Rubrik menurut Redi panuju bahwa pesan-pesan yang disuguhkan dengan mengelompokan berdasarkan  kategorisasi tertentu misalnya berdasarkan bidang ataupun lingkup grafis. Rubrikasi tetap misalnya menempatkan berita dan artikel  berdasarkan tema politik,ekonomi,olahraga dan hiburan.
Arti rubric dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah kepala karangan (ruangan  tetap dalam surat kabar atau majalah untuk menampung pembaca(KBBI,2003:965)
Dengan adanya rubric ini, maka pembaca akan lebih mudah dalam mencari informasi mana yang ingin dibacanya atau dibutuhkanya. Dan juga kelebihan dari rubric ini dalam suatu media online maka tata letak suatu media online tersebut akan lebih tertata dengan baik sehingga pembaca tertarik untuk membacanya.

1.7.4 Analisis Framing
Salah satu cara yang di gunakan untuk mengungkap bagaimana cara yang digunakan media massa membangun konstruksi atas sebuah realitas adalah dengan framing. Menurut Sobur, “Analisis framing untuk mengetahui bagaimana media membingkai atau mengemas isu atau peristiwa melalui teks yang terdapat dalam isi media”. Framing pertama kali dilontarkan oleh Beterson (1995).
 Menurut Agus Sudibyo,Framing adalah metode penyajian realitas dimana kebenaran suatu realitas tidak diingkari secara total,melainkan dialihkan secara halus, dengan memberika sorotan terhadap aspek yang tertentu saja. Dengan menggunakan istilah yang mempunyai konotasi tertentu dengan bantuan foto,karikatur, atau alat ilustrasi lainya.(Sudibyo,2001,:168)
Jika dikaitkan dengan pokok permasalahan, peneliti ingin mengetahui bagaimana framing berita kasus hambalang “Anas Urbaningrum” di media online tintamerahnews.com untuk mengetahui sudut pandang, konstruksi realitas sosial,yang digunakan oleh tintamerahnews.com.

1.8. Metodologi Penelitian
1.8.1 Metode Penelitian
Metode penlitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing.  Analisis wacana menaruh perhatian pada wacana sebagai objek kajian. Analisis wacana adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui tentang tata aturan kalimat,pemakaian bahasa,serta untuk membongkar maksud – maksud dan makna-makna tertentu (Eriyanto : 2000 : 4) Sedangkan dalam pengertian yang lebih sederhana, wacana berarti cara objek atau ide diperbincangkan secara terbuka kepada publik, sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas (Lull,1998 : 225 ).
Analisa wacana merupakan alternative dari analisis kualitatif yang dipakai.Anaisis wacana ini lebih menekankan dan melihat ”bagaimana”(How) dari pesan atau teks media tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan.
Untuk dapat mengetahui dan memahami makna yang tersembunya dalam suatu teks media yang diteliti penulis,maka peneliti wacana tidak hanya dikhususkan, penulis juga memperhatikan konsep framing dan kognisi socialnya.
Peneliti menggunakan analisis wacana dalam konsep framing ini karena, analisis wacana sendiri merupakan bagian dari analisis framing. Terutama dalam menganalisis teks media. Menurut Gamson dan Modigliani, frame sendiri adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang teroganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana (Eriyanto,1999:21)

1.8.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti tidak menggunakan angka atau rumus statistik dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Konsep dasar penelitian kualitatif sebagai berikut :
“Seorang peneliti mengadakan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada orientasi teoritis. Pada pengertian kualitatif, teori ini dibatasi pada pengertian: suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data diuji kembali secara empiris “(Moloeng,2004:6).  Bogdan dan Taylor (1975),mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moloeng,2004:3)
Lebih lanjut ,Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya ( Moloeng,2004 : 3)
Sejalan dengan definisi tersebut, Jane Richie mendefinisikan penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. (Moleong, 2010 : 4-6)



1.8.3. Teknik Pengumpulan Data
          Data Primer
Ø  Dokumentasi
Adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. (Kartono, 2005 : 34). Dengan demikian, pada penelitian ini maka dokumentasi memegang peranan yang sangat penting, peneliti melakukan pengambilan data dari berita kasus hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online tintamerahnews.com periode februari 2013.
Data Sekunder
Ø  Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2010 : 186). Dalam penelitian ini peneliti mengadakan tanya jawab kepada redaksi media online tintamerahnews.com.
Ø  Studi Kepustakaan
Mengumpulkan data melalui sember-sumbernya yang berada diperpustakaan seperti, buku-buku, surat kabar dan bahan kepustakaan lainnya (Kartono, 2005 : 7). Dalam hal ini peneliti memperoleh data dengan cara mengutip data dari sumber lain untuk melengkapi data yang sudah ada.

1.8.4 Unit analisis
Pada penelitian ini unit analisisnya yaitu teks berita tentang kasus hambalang “Anas Urbaningrum” pada rubrik media online tintamerahnews.com periode februari 2013. Untuk melengkapi data dalam penelitian ini, maka penulis melakukan wawancara terhadap Informan. Informan disini yaitu pemimpin redaksi tintamerahnews.com, redaktur dan juga staff-staff yang bekerja di tintamerahnews.com.

1.8.5. Tehnik pengolahan dan analisa data
1.8.5.1 Tehnik Pengolahan Data
Tehnik analisa data yaitu menganalisis data yang berhasil dikumpulkan oleh si peneliti melalui perangkat metodologi tertentu. (Rachmat Kriyantoro 2008:85)
Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah framing berita kasus hambalang “ Anas Urbaninrum” pada rubrik tintamerahnews.com periode februari 2013. Untuk  mengolah data penelitian tersebut, maka peneliti akan mengolahnya dengan 4 struktur kategori dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yaitu dengan struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris.

1.8.5.2. Tehnik Analisa Data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang merupakan  hasil pengembangan dari teori van dijk sebagai analisa data. Perangkat framing yang mereka sajikan dalam meneliti suatu media melalui struktur bahasa yang digunakan dalam mengkonstruksi suatu realitas. Framing dapat diartikan sebagai cara untuk mengetahui bagaimana  media membingkai atau  mengemas isu atau  peristiwa melalui teks yang terdapat dalam  isi media.
Pan dan Kosicki membagi perangkat framing kedalam 4 struktur golongan besar yaitu, Sintaksis,skrip,tematik,retoris. Keempat struktur tersebut merupakan rangkaian yang menunjukan framing dari suatu media. Keempat pendekatan tersebut dapat digambarkan kedalam bentuk skema sebagai berikut:
Struktur
Perangkat Framing
Unit yang diamati
SINTAKSI :
Cara wartawan menyusun fakta
1.      Skema berita
Headline,Lead,Latar Informasi,Kutipan Sumber,Pernyataan,Penutup.
SKRIP :
Cara wartawan mengisahkan fakta
2.      Kelengkapan berita

5W+1H
TEMATIK :
Cara wartawan menulis fakta
3.      Detail
4.      Maksud kalimat berhubungan
5.      Nominalisasi antar kalimat
6.      Koherensi
7.      Bentuk kalimat
8.      Kata Ganti
Paragraph,Proposisi
RETORIS :
Cara wartawan menekankan fakta
9.      Leksigon
10.  Grafis
11.  Metafora
12.  Pengadaian
Kata,Idiom,Gambar/Foto,Grafik
(Sobur,Alex.2004:161
1.      Sintaksis
Pengertian dari susunan bagian  berita head line, latar  informasi,sumber,penutup dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan memakai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa.
a.       Head line mempengaruhi pengertian wartawan terhadap kisah yang kemudian digunakan dalam  membuat peristiwa seperti yang dibeberkan. Sering kali dengan menekan makna tertentu lewat pemakainan  tanda tanya menuju  sebuah perubahan dan  tanda kutip untuk menunjukan  jarak  perbedaan
b.      Lead, adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead umunya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukan persepektif  tertentu dari peristiwa yang diberitakan.
c.        Latar informasi, bagian dari berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti kata) yang ingin disampaikan atau bisa dikatakan latar mampu mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan
d.      Sumber, segi lain yang diperhatikan dari sintaksis adalah pengutip sumber berita pengulingan, sumber ini menjadi perangkat framing. Maksudnya adalah karena kemampuan sebagai wartawan yang berkuasa dalam pemilihan sumber untuk membangun objektivitas, maka tidak terlihat sebenarnya  pemilihan  sumber ini tidak untuk mendukung  pendapatnya.

2.      Skrip
Bentuk umum dari struktur skrip 5W+1H meskipun  pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan  kategori informasi ini yang diharapkan diambil noleh wartawan. Unsur kelengkapan  berita ini dapat menjadi penanda framing yang penting.

3.      Tematik
Dalam  menulis berita, seorang wartawan mempunyai tema tertentu atas suatu peristiwa. Tema itulah yang akan dibuktikan dengan susunan atau bentuk kalimat, proposisi atau  hubungan antar proposisi. Dalam suatu  peristiwa tertentu, pembuat teks dapat memanipulasi  penafsiran pembaca atau  khalayak tentang suatu  peristiwa. Elemen yang bisa digunakan adalah :
a.       Detail
Elemen wacana  detail berhubungan dengan control informasi-informasi yang ditampilkan seseorang (Komunikator). Komunikasi akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya ia akan menampilkan  jumlah sedikit (Bahan kalau perlu tidak disampaikan) Bila hal itu merugikan kedudukannya.
b.      Maksud :
Elemen maksud  melihat informasi yang menguntungkan  komunikator akan diuraikan secara ekspilit dan jelas tersamar, implicit dan tersembbunyi. Tujuan akhir adalah publiki hanya disajikan informasi yang menguntungklan komunikator, informasi yang menguntungkan disajikan secara jelas, dengan kata-kata yang tegas dan menunjuk  langsung kepada fakta.
c.       Nominalisasi
Elemen nominalisasi berhubungan dengan pertayaaan atau  anggapan komunikator dalam memandang suatu objek dapat dianggap sebagai sesuatu yang tinggal sendiri atau sebagai suatu kelompok (Komunita). Nominalisasi dapat memberi sugesti pada khalayak adanya generalisasi.
d.      Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. 2 buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. Sehingga, fakta tidak dapat dihubungkan sekalipun berhubungan ketika seseorang menghubungkannya.
e.       Bentuk kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kasualita. Dimana ia menanyakan apakah A yang menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika kasualita ini jika diterangkan dalam bahasa menjadi susunan objek (yang diterangkan) dan oredikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini menentukan makna yang dibentuk oleh susunan  kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang  menjadi subjek dari pernyataan. Sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dalam  peryataan.
f.       Kata ganti
Elemen kata ganti merupakan  elemen untuk memanipulasi bahasa dengan  menciptakan imajinasi. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan  posisi seseorang yang dapat menggunakan kata ganti”Saya” atau “Kami” menggambarkan sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata.

Tetapi ketika memakai kata ganti “Kita” menjadikan sikap tersebut sebagai referensi dari sikap bersama dalam  suatu komunikasi tertentu.

4.      Retoris
Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan  gaya atau kata ganti yang dipilih oleh wartawan  untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan. Dari wacana berita suatu kebenaran ada beberapa elemen  struktur retoris yang dipakai oleh wartawan  sebagai berikut
a.       Leksikon
Elemen ini menandakan pilihan wartawan  terhadap berbagi kemungkinan yang tersedia. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukan  sikap dan ideology tertentu. Peristiwa dapat digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda.
b.      Gaya
Elemen gaya berhubungan dengan pengemasan pesan yang disampaikan dengan bahasa tertentu untuk menimbulkan efek tertentu kepada khalayak. Sebuah tulisan yang banyak berisi bahan hukum ketika melaporkan suatu peristiwa kemungkinan dimaksud agar pandangan yang dipandang yang dituliskan oleh wartawan diterima baik oleh  khalayak, dan untuk menekankan bahwa pandangan yang diungkapkan tidak benar berdasarkan hukum.
c.       Grafis
Elemen ini untuk memeriksa penekanan atau penonjolan oleh wartawan, dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan lain. Pemakainan huruf tebal,huruf miring,pemakaian garis bawah,huruf besar,pemberian warna foto, termaksud didalamnya adalah pemakaian caption,raster,grafik,gambar,table untuk mendukung arti penting dari suatu pesan. Elemen grafis memberikan efek kognitif, dalam  arti informasi dianggap penting dan  menarik sehingga harus dipusatkan atau difokuskan.
d.      Pengandaian
Elemen wacana pengandaian  merupakan pertanyaan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pengandaian adalah upaya untuk mendukung pendapat dengan meberikan premis yang dipercaya kebenaranya.
e.       Metafora
Dalam suatu wacana,seseorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok  lewat teks tetapi juga kiasan, ungkapan  metafora yang dimaksudkan sebagai bumbu suatu berita, tetapi pemakaian  metafora tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengenai makna tertentu.

1.9. Tempat dan waktu penelitian
          Peneliti akan melakukan penelitian pada redaksi media online tintamerahnews.com, yang berlokasi di Jl. Pinang Raya, No. 29, Lagoa, Koja, Jakarta 14320 – Indonesia.
Telp: 0821 1443 7997
           






DAFTAR PUSTAKA

Buku
Eriyanto,Analisa Wacana dengan Analisis Teks Media. Yogyakarta:LKIS.2001

Sobur,Alex.Analisis Teks Media.PT Remaja Rosdakarya.Bandung.2001

Eriyanto,Analisis Framing:Konstruksi,Ideologi dan politik media,Yogyakarta:LKIS.2002

Rahmat, Jalaludin.Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya Bandung.1985

Effendy,Onong Uchjana,Prof.DRS.M.A. Dinamika Komunikasi.PT Remaja Rosdakarya: Bandung.1992


Skripsi

Nuraini (Fikom, Jayabaya, 2006) yang berjudul “konstruksi Realitas Berita Di Media Massa”, studi analisis framing berita pembunuhan pada Head Line Surat Kabar Pos Kota edisi 1 Februari s/d 28 Februari 2006.

Arby Sumandoyo tentang “Analisis Framing Berita Kampanye Kompas dan Media Indonesia (Studi deskriptif keberpihakan media terhadap kampanye dua pasang calon Gubernur DKI edisi Juli-Agustus 2007)”

Erick Meiraldi (fakultas ilmu komunikasi Universitas Jayabaya,2002)  Analisis framing berita kriminal tentang pencopetan disurat kabar lampu hijau Edisi Maret 2009,


nb : contoh proposal skripsi ini sengaja dipublikasikan untuk para mahasiswa mahasiswa yang sedang berjuang memulai skripsinya, semoga membantu dan bermanfaat (ikha ^_^)


12 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Sangat Membantu. terima kasih :D

    BalasHapus
  3. sangat membantu kakakk ^_^ .

    BalasHapus
  4. terimakasih, sangat membantu...

    BalasHapus
  5. izin dipakai untuk contoh ya..
    terima kasih

    BalasHapus
  6. Nuhun, semoga di tampi amal ibadah na ^____^

    BalasHapus
  7. Latar belakang yang begini nih... yang bakal di coret coret dosenku :)

    BalasHapus
  8. Terima kasih ya, Kak atas pencerahannya :D

    BalasHapus